Minggu, 25 September 2016

Penculikan Kakak Beradik Salma-Salwa di Bogor



Kronologi Dugaan Penculikan Kakak Beradik Salma-Salwa di Bogor

BOGOR. (MITRA BANGSA NEWS) - Dua bocah cantik bernama Salwa (11) dan adiknya Salma (8) diduga menjadi korban penculikan oleh pengasuhnya berinisial Rainy (RN) di Jalan Guru Mucktar, Nomor 18, RT 02 RW16, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jawa Barat. 

Kedua korban diketahui menghilang sejak Kamis 8 September 2016. Afipudin Abdul Jalil, ayah korban mengaku terakhir kali bertemu dengan kedua putrinya itu Kamis pagi, saat hendak berangkat ke sekolah yang letaknya sekitar 500 meter dari rumah mereka.


Apipudin Abdul Jalil menuturkan peristiwa penculikan tersebut bermula saat RN sedang mengantarkan sekolah kedua anaknya di SDN 5 Cimahpar Kamis, 8 September 2016. Usai mengantarkan anaknya, RN pun pulang ke rumah lalu pergi dengan seseorang hingga akhirnya tidak kembali lagi.

"Awalnya curiga kok abis nganter anak saya langsung pergi tidak pamit terus dijemput orang," katanya, Senin (12/9/2016).

Kemudian, orang tua korban mendatangi ke sekolah putrinya untuk memeriksa keberadaan mereka. Namun, sesampainya dan bertanya kepada guru di sekolah ternyata kedua putrinya tersebut tidak berada di sekolah.
"Saya kaget ternyata anak saya tidak sampai di sekolah. Pas saya tanya-tanya ada yang melihat kalau anak saya itu naik mobil sama seorang pria pakai topi sama si RN juga," tambahnya.

Menyadari hal tersebut, Apipudin mendatangi rumah saudara RN di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor untuk memeriksa keberadaan mereka. Namun, saudara RN tidak mengetahui keberadaanya.

"Saya sempat cari-cari ke rumah saudara RN di Cileungsi. Tapi kata saudaranya tidak tahu menahu, juga tidak pernah datang ke sana. Saya juga sudah coba hubungin tapi nomer RN tidak aktif," jelasnya.

Orang tua korban akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Mapolsek Bogor Utara. Polisi yang mendapat laporan langsung melakukan penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa beberpaa saksi untuk mengetahui keberadaan mereka.

"Saya sempat lacak nomer handphonenya dan diketahui lokasi mereka sedang berada di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan. Tapi setelah kita coba cari tidak ketemu sampai akhirnya kita lapor ke polisi," tuturnya.

Ia berharap agar kedua putri tercintanya dapat segera kembali ke rumah dalam kondisi selamat. "Mudah-mudahan anak saya tidak kenapa-kenapa. Kalau ada yang melihat atau mengetahui keberadaan mereka tolong hubungi polisi," tandasnya.

Salma, siswi kelas 5 dan Salwa siswi kelas 2 itu seperti biasa diantar jemput sekolah oleh pengasuhnya atau asisten rumah tangga bernama Rainy, yang baru lima bulan tinggal di rumah Afip.

Teman lama

Rainy merupakan teman lama istri Afip, sehingga Rainy mendapatkan izin tinggal di rumah Afip. Bahkan, wanita berkerudung itu diberi kepercayaan membawa mobil Honda Mobilio untuk mengantar jemput kedua bocah tersebut.

Namun pada Kamis siang, kedua anaknya tak kunjung pulang. Ia lantas mengecek ke tempat mereka menuntut ilmu di SDN Cimahpar 5.

"Wali kelasnya bilang kedua anak saya engga masuk sekolah," ujar Afip, Senin (2/9/2016).

Ia kemudian mencari tahu tentang keberadaan kakak beradik tersebut kepada teman-teman sekelas hingga pemilik warung, yang lokasinya tak jauh dari rumah Afip.

"Pemilik warung sempat lihat anak-anak saya ke arah sekolahan, terus Rainy pulang lagi ke rumah nyimpen mobil, engga lama keluar lagi," ujar Afip menuturkan ucapan pemilik warung.

Sebelum lonceng sekolah berbunyi, lanjut Afip, salah seorang guru juga sempat melihat Salma dan Salwa berpindah kendaraan dari mobil Honda Mobilio ke mobil Toyota Avanza.

"Salah satu guru lihat Salma dan Salwa pindah mobil di depan sekolahan. Terus pergi," kata dia.

Rupanya, usai memindahkan kedua bocah itu, Rainy kembali ke rumah Afip untuk menyimpan kendaraan. Sementara, mobil Avanza yang dikemudikan pria yang mengenakan topi itu menunggu Rainy sekitar 200 meter dari rumah korban.

"Yang lihat pemilik warung, tapi enggak tahu di dalam mobil itu ada siapa saja, karena lihatnya dari jauh," ujar dia.

Kecurigaan Afip makin menguat bahwa yang membawa kabur kedua anaknya tak lain adalah Rainy. Terlebih, pasca menghilangnya Salma dan Salwa, Rainy menghilang secara misterius. Telepon genggamnya pun tiba-tiba tidak aktif.

Verawati Kurnia, ibu korban mengaku sudah curiga pada saat Rainy kembali bergegas pergi usai mengantarkan anak-anak pergi ke sekolah.

"Tidak seperti biasanya, pulang nyimpen mobil terus berangkat lagi," ujar Vera.

Versi Polisi

Polisi masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi terkait penculikan terhadap dua anak perempuan Salwa (11) dan Salma (8), yang hilang saat akan berangkat sekolah pada Kamis 8 September 2016.
Dari informasi yang diberikan pelapor yang juga merupakan orangtua kedua anak ini, Afipudin Abdul Jalil, kedua anaknya sebelum hilang, diantar oleh seorang terlapor berinisial R yang memang kerap mengantarkan kedua anaknya ke sekolah.

"Pelapor mengenal dengan terlapor R. Terlapor ini, ditampung oleh pelapor, karena keduanya saling kenal sejak lama," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Yusri Yunus, melalui pesan singkatnya yang diterima wartawan kami, Senin (12/9/2016). 

Sementara itu, berdasarkan pengakuan para saksi-saksi, Salma dan Salwa diketahui merupakan anak angkat pelapor.

"Kedua gadis ini juga diketahui, dekat dengan terlapor," ucapnya.

Karena kasihan

Kapolres Bogor Kota, AKBP Muhammad Darwis mengatakan pelaku RN akhirnya ditangkap dan penangkapan pelaku berinisial RA ini bekerjasama dengan Polda Metro, Polda Jabar, dan PolresBogor. Kedua korban sudah dikembalikan ke rumah korban.



"Jadi kita dapatkan RA ini di tempat persembunyiannya di daerah Jonggol, Kabupaten Bogor," ujar Kapolres, Kamis (15/9).

Pihak kepolisian masih terus melakukan penyidikan lebih dalam terkait kasus penculikan ini.
"Ya hingga saat ini memang baru RA yang kita amankan, dan kita masih terus dalami, jika ada kemungkinan tersangka lain atau tidak," jelasnya.

Dari keterangan pihak kepolisian, RA membawa Salma dan Salwa atas dasar kasihan.
Saat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, RA mengatakan merasa kasihan terhadap Salma dan Salwa karena kurang mendapat perhatian orang tuanya.

"Motif sementara dari hasil pemeriksaan awal RA merasa kasihan dengan kedua korban, karena menurut RA itu keduanya kurang mendapat perhatian," jelasnya

Namun meski demikian pihak kepolisian masih terus melakukan pendalaman terkait kasus Salma dan Salwa.
Jika terbukti bersalah RA bisa dikenakan pasal 328 dan 330 KUHP tentang membawa lari anak di bawah umur.

Selain itu RA pun bisa dikenakan Undang-undang perlindungan anak.
"RA bisa disangkakan dengan pasal 328 dan 330 dengan ancaman 9 sampai 12 tahun penjara, dan UU perlindungan anak dengan ancaman 15 tahun," ungkap Kapolres.

Sementara itu, sampai Kamis ini Salwa dan Salma belum masuk sekolah.

Dedeh Ulandari (31), guru sekaligus wali kelas Salwa mengatakan, hingga hari ini kedua anak itu masih beristirahat di rumahnya dan belum masuk sekolah.

"Belum masuk karena masih istirahat dan juga harus memberikan keterangan kepada polisi," ujar Dedeh.
Dedeh menambahkan ia pun tidak mengetahui kapan Salma dan Salwa akan kembali ke sekolah

"Belum tau kalau kapan masuk sekolahnya, mungkin kalau urusannya sudah selesai," katanya.
Meski belum masuk, sejak Rabu kemarin beberapa guru di SD Cimahpar 5 sudah menjenguk Salma dan Salwa.

Kondisi Salma dan Salwa kata Dedeh cukup sehat dan sudah bisa bermain dengan beberapa teman di sekitar rumahnya.

" Alhamdulillah sehat," jelasnya.

Pantauan di rumah Salwa dan Salma di Jalan Guru Muchtar, Kampung Kebon Karet, Kelurahan Cimahpar, Bogor Utara, Kota Bogor tidak terlihat aktifitas.

Pagar rumahnya pun tertutup rapat. Tidak ada mobil yang diparkir di dalam garasi rumah bercat krem tersebut. (boy).

Related Posts

Penculikan Kakak Beradik Salma-Salwa di Bogor
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.